AADC2

So, I watched them last two weeks.

How was it? Hurmmm…Idk hormone atau apa, start dari mula cerita sampai ke sudah menangis. Happy menangis, touching menangis, sedih? Lagi laaaaaahhhh~~

That’s why ambil seat belakang sekali & belah belah tepi. Senang nak cover air mata hahahaha. Lupa bawa sapu tangan/tissue pulak tu, habis tudung jadi mangsa.

Sebelum tonton yang ini, dah tengok dulu yang AADC1, memang yang itu pun mengundang air mata.

I don’t know, the way dia bawa cinta antara sahabat tu, betul-betul hit me. Nak pecah jantung. Bilamana diorang welcomed Karmen, pegi holiday, buat kelakar semua entah kenapa I so weird itu pun nak menangis.

And this film, reminds me to my TPAA, New York, Bahasa Indonesia, Places, even the plat number of the car! Menyentak jantung betul. Itu yang berjuraian air mata tu. Tengah menaip ni pun bergenang, acana?

Well its okay you guys tak faham apa yang melanda I ni. It just me, perempuan terlebih hormone emosional.

Apapun, worth the price lah for me.

Puisinya, cinematography nya, lagu nya semuanya awesome lah. Dan yang I tak faham, waktu kelakar pun I menangis, how?

Mungkin I terlalu rindu?

Batas
============================
Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain 
Hari ini membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa
Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, bilik penjara dan kantor walikota, juga rumahmu dan seluruh tempat di mana pernah ada kita.
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta
Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini dipisah kata-kata
Begitu pula rindu, hamparan laut dalam antara pulang dan seorang petualang yang hilang
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang uang dan undang-undang
Seorang ayah membelah anak dari ibunya—dan sebaliknya
Atau senyummu, dinding di antara aku dan ketidakwarasan
Persis segelas kopi tanpa gula menjauhkan mimpi dari tidur
Apa kabar hari ini? 
Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi

~
~